5 Tips Menyikapi Golongan Yang Merasa Benar



Firman Allah, "Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan. Tetapi, sesungguhnya kebajikan itu ialah orang yang beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan), dan orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan, dan peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa. "(al-Baqarah: 177)

 Mari kita tafakuri dan pelajari makna ayat tersebut, diantaranya:


1. Kebaikan bukanlah berdasarkan satu arah atau tempat

Zaman sekarang ini banyak manusia yang menganggap ketaqwaan adalah mengikuti satu golongan, satu madzab dan satu pemahaman.
Padahal Allah telah memberikan amtsal bahwa kebaikan itu bukanlah kita menghadap ke timur atau barat tetapi orang yang beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan), dan orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan, dan peperangan.
Allah menegaskan mereka itulah orang-orang yang haqq (benar) bukanlah menghadapkan wajah pada satu arah atau satu tempat.

2. Kebaikan itu dimulai dari sendiri

Ayat ini sangat mudah dipahami, karena menggambarkan kebaikan itu letaknya ada pada diri setiap insan dan untuk mencapai islam yang benar


3. Hindari asumsi melebih-lebihkan

Yang membuat seseorang mudah dipengaruhi oleh yang lain, karena termakan asumsi. Ketika datang seseorang yang melebih-lebihkan satu hal maka orang yang mendengarkan bisa termakan perkataannya. Tidak berbeda jauh dengan anggota golongan-golongan yang menyebarkan kemulukan dan rasa berlebih-lebihan dalam dirinya kepada orang lain. Karena itu jika bertemu dengan orang yang demikian, hendaknya diingatkan bahwa segala pujian adalah milik Allah dan Allah yang Maha Suci.

4. Berhati-hatilah pada sifat ikut buta (taqlid) 

Mengikuti agama pada satu arah karena taqlid merupakan awal dari perpecahan dan kesombongan yang tidak berlandaskan ilmu

5. Golongan bukan syarat kebaikan

Bayangkan apa yang terjadi jika seandainya golongan merupakan syarat untuk mendapatkan kebaikan pasti akan terjadi kekacauan dalam beramal. Setiap golongan merasa benar atas perbuatannya juga sombong dan merendahkan yang lain

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama