Calonmu Ditolak Orangtua? 5 Langkah Ini Bisa Membantu


Pasangan hidup yang direstui merupakan impian yang sangat didambakan terutama bagi para muslim yang sudah  punya pegangan calon.

Harapan besar ditaruhkan agar/perempuan pria pilihan kita bisa diterima oleh orangtua, namun apa daya. Tidak semua orangtua memiliki pemikiran yang sama. Jika pilihan sudah ditolak maka apa yang harus dilakukan?

Dan yang terpenting kita sebagai anak, tidak boleh menghadapi orangtua dengan nafsu dan kemarahan, justru bisa menyebabkan malapetaka besar untuk jangka waktu panjang jika terus bersitegang.

Sebagai muslim kita harus bisa berpikir memecahkan solusi dengan baik, ber-etika dan syar’i.

Berikut adalah beberapa tips jitu untuk meluluhkan hati orangtua dalam memilih pasangan:

1. Ubah Pola Pikir, Orangtua Bukanlah Sumber Malapetaka

Banyak muslimah yang menganggap sekarang bukannya zaman siti nurbaya, dimana anak dipaksa menikah dengan pilihan orangtua. 

Ditambah orangtua dianggap rewel dan tidak sesuai dengan keinginan anak, bukan sepenuhnya salah orangtua dalam memberikan pilihan. Cuman kitanya saja yang tidak memulai komunikasi baik dan menyenangkan dengan orangtua, sehingga mereka memilih menurut sudut pandang mereka, karena tidak ada masukan dari anaknya.

Jadi, jangan anggap orangtua itu berbahaya dan mengerikan. 
Justru harus diingat, bagi muslim/muslimah peran orangtua sangat penting, selain berperan sebagai wali nikah. Orangtua memiliki kunci besar dalam doa kehidupan rumah tangga anaknya ke depan.
Bayangkan jika kita menikah dengan laki-laki/perempuan pilihan kita namun tidak didoakan oleh orangtua, mungkin hidup kita bisa celaka dunia akhirat.

2. Komunikasikan lewat surat atau pesan

Hal ini bisa dilakukan jika orangtua memiliki ego tinggi dan tidak mau mendengar anaknya. Setiap kita mengobrol pasti orangtua selalu mendominasi pembicaraan sehingga dalam 2 jam berdialog kita hanya punya kesempatan berbicara ehm….ehmmm…ya…. Dan yaaa……….

Bisa disebut tragis tapi tidak menyedihkan pula, justru hal ini bisa mengolah kesabaran dan cara berpikir dalam menghadapi masalah. Malah kita bisa tambah dewasa.

Cobalah untuk diam dan jangan melawan ketika mereka berbicara. Apabila sudah selesai dan sudah kembali ke aktivitas masing-masing maka buatlah surat atau catatan yang bisa dititipkan ke ibu atau disimpan disamping kopi untuk ayah.

Buat ucapan singkat satu paragraph tapi mencurahkan keinginan dan perasaan kita, insyaallah di obrolan selanjutnya mereka akan memberikan kita kesempatan bicara.

Kalau sesudah itu masih terus saja orangtua mendominasi pembicaraan, cobalah lagi dan lagi. Insyaallah hati mereka akan luluh sesuai dengan pesan yang kita tuliskan.

3. Ajak Mengaji dan Baca Qur’an bersama
Hal ini terdengar sepele dan kecil namun berpengaruh besar terhadap psikologis mereka. Bacaan Al-Qur’an yang mendamaikan hati dan kebersamaan melafalkannya secara tidak langsung memberikan dampak positif kepada orangtua. 

Selain mengikat kebersamaan hal ini juga memberikan kesan baik dan menambah pandangan dan pengaruh kita dihadapan orangtua.

Jika sudah 2 atau 3 minggu kondusif baca al-qur’an bersama. Pada saat sudah baca al-qur’an utarakanlah perasaan kita tentang pasangan yang diinginkan.

Kalau orangtua sibuk dan tidak punya waktu untuk membaca al-qur’an bersama, jangan khawatir masih ada cara lainnya.

4. Komunikasikan dengan ustadz/ustadzah setempat

Dilingkungan tempat anda tinggal atau beraktivitas pasti mengenal seorang ustadz/ustadzah baik itu yang masih muda atau sudah tua (diusahakan yang sudah tua dan mengenal orangtua).

Utarakan maksud kita sesungguhnya memilih orang yang disukai, jika niatnya benar pasti ustadz/ustadzah kita akan bersedia membantu dan membicarakannya dengan orangtua.

Tapi kalau niatnya salah justru malah diceramahin dan disuruh intropeksi diri, hehehe
Karena itu niatnya harus benar dulu ya

5. Istikharah Dan Doa

Ada beberapa sebab kenapa setiap usaha kita dalam mengajukan calon pasti ditentang orangtua, dan semuanya tidak kebetulan.

Karena itu istikharah, sangat berperan penting dalam mengambil keputusan.

Jika pilihan kita benar maka penentangan orangtua merupakan sebuah cobaan namun jika pilihan kita salah maka pertentangan orangtua adalah petunjuk agar kita melepaskan diri dari kesalahan.
Karena itu, yakinkan dulu seyakin-yakinnya pilihan anda dengan doa dan istikharah berkali-kali.

Lebih baru Lebih lama