4 Tips Mendapat Pegawai Yang Baik


Sebagai muslim bentuk wirausaha adalah jalan rezeki yang baik, dan jika wirausaha itu telah berkembang menjadi besar maka diperlukan pegawai agar menambah jangkauan dan tenaga. Namun banyak kasus pegawai yang tidak relevan dan mengkhianati kepercayaan sehingga membuat bisnis menjadi tidka stabil.
Karena itu islam mengatur semuanya agar setiap langkah kita tidak salah dan mencelakai diri sendiri. Berikut adalah beberapa solusi yang bisa dilakukan dalam mencari pegawai yang baik.
Landasan ayat
Hendaknya seorang Muslim mempekerjakan untuk bisnisnya seorang yang bersifat amanah, taat dan kuat. Hal itu berdasarkan firman Allah Ta'ala:
...Ø¥ِÙ†َّ Ø®َÙŠْرَ Ù…َÙ†ِ اسْتَØ£ْجَرْتَ الْÙ‚َÙˆِÙŠُّ الْØ£َÙ…ِينُ
"... Sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya" (QS. Al-Qashash/28: 26)
 Dari ayat tersebut maka didapat poin pertama, yaitu:

1. Kriteria cukup dua kuat dan dipercayai

Kita tidak perlu mencari kriteria yang panjang dalam mencari pegawai. Adapun jenjang pendidikan atau pengalaman itu merupakan gambaran orang yang layak pada bidang pekerjaan. Tapi tidak ada salahnya juga pada saat interview kita bertanya atau menguji bagaimana tingkat kekuatan dan kepercayaannya.

2. Kekuatan bukan fisik saja

Ingatlah bahwa Allah tidak menyebutkan kekuatan otot, tangan atau tenaga pada ayat tersebut. Lafadz Al-Qawiyya bisa berarti kekuatan dalam berbagai aspek termasuk kekuatan intelejensi, rohani atau jasmani.
Apabila seseorang memliki kekuatan fisik maka dia cocok bekerja di pekerjaan berat namun tanpa adanya kekuatan intelejensi pegawai bisa saja salah dalam setiap langkahnya begitupun juga tanpa kekuatan rohani pegawai bisa berkhianat dan mengambil peluang dari pekerjaan yang diberikan.

3.  Kekuatan Intelejensi dimulai dari kemauan

Banyak yang ber-spekulasi bahwa kekuatan intelejen hanya bisa didapat dari perkuliahan atau pengalaman, hal ini tidak sepenuhnya benar.
Banyak para sarjana yang tidak memiliki kemampuan karena kuliahnya tidak didorong dengan kemauan, ada juga yang berpengalaman tapi merasa pintar dan ahli sehingga bekerja tanpa mau diperintah. 
Jika berkaca pada itu semua maka bukan tingkat sarjana dan pengalaman yang menjadi tolah ukur kekuatan kepintaran tetapi kemauan. Karena orang yang memiliki kemauan tidak akan menyia-nyiakan kesempatan dan akan terus berusaha mempelajari pekerjaannya. Mungkin kesalahan bisa terjadi pada kerja pertama atau kedua tetapi jika terus diasah dan dibentuk orang berkemauan tinggi bisa menjadi orang berkemampuan tinggi.

4. Kekuatan rohani berawal dari shalat

Tak henti-hentinya penulis mengingatkan bahwa kriteria seseorang yang memiliki rohani yang kuat bukan kepintaran berbicara masalah agama tetapi dari shalatnya. Karena hanya orang beriman dan bertaqwa saja yang selalu menjaga perintah Allah, orang seperti ini apabila datang waktu adzan maka dia akan segera shalat bahkan cekatan menyelesaikan pekerjaan agar tidak menganggu waktu shalatnya. 
Karena itu apabila mencari pegawai tanyalah lebih dahulu apakah dia mendirikan shalat bahkan jika perlu shalat berjamaah bersama agar kita bisa menyaksikan bahwa orang yang dipilih ini adalah benar-benar orang beriman dan bisa dipercaya

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama