Kenapa
Risalah Rasul Ditentang?
Manusia
itu adalah umat yang satu. (setelah timbul perselisihan), Maka Allah mengutus
Para Nabi, sebagai pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka
kitab yang benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara
yang mereka perselisihkan. tidaklah berselisih tentang kitab itu melainkan
orang yang telah didatangkan kepada mereka Kitab, Yaitu setelah datang kepada
mereka keterangan-keterangan yang nyata, karena dengki antara mereka sendiri.
Maka Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang
hal yang mereka perselisihkann itu dengan kehendak-Nya. dan Allah selalu
memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus. (QS.Al-Baqarah:
213)
Pokok Kandungan Ayat
Allah telah
memerintahkan orang-orang yang beriman melalui nabi agar memasuki agama Islam
secara menyeluruh, bersatu dan tidak bersengketa satu sama lainnya. Sebab,
melakuakn tindakan yang bisa menimbulkan persengketaan dan perpecahan, sungguh
tidak pantas bagi orang meminta kepadanya hidayah dari Tuhannya. Seharusnya
mereka meninggalkan perbutan-perbuatan yang dilarang oleh Al-kitab setelah
adanya gagasan dari hidayah ilahiah. Selanjutnya, Allah menuturkan bahwa orang yang
mengingkari perkara yang hak, selalu menitik beratkan tindaknnya kepada hal-hal
yang memenuhi kesenangannya berupa kenikmatan duniawi yang pada hakikatnya
hanyalah bersifat sementara dan sebentar. Barang siapa berprilaku seperti
mereka, maka ia akan selalu berada dalam perselisihan dan perpecahan denga
teman sendiri.
Kosakata
Kata (كتاب) kitab dikemukakan dalam bentuk tunggal buka jamak. Hal ini disebabkan karena prinsip-prinsip ajaran Ilahi yang dibawa oleh nabi-nabi itu, serta yang tercantum dalam kitab-kitab yang diturunkan, pada hakikatnya sama, sehingga ia hanya seakan-akan satu kitab. Semua nabi membawa ajaran tauhid, kepercayaan akan adanya kiamat, malaikat, diutusnya para rasul yang mengajarkan shalat, puasa, zakat, haji dan menganjurkan kebaikan serta mencegah kemungkaran. Kitab tersebut diturunkan bersama mereka agar Allah atau para nabi melalui keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan.
Penolakan dan perselisihan bukan karena kitab yang diturunkan tidak jelas, tetapi mereka berselisih setelah dating kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata. Penolakan dan perselisihan itu disebabkan oleh dengki antara mereka sendiri.
Pesan
Pelajaran yang dapat
diambil dari ayat ini yaitu bersegera meminta petunjuk kepada Allah, ketika
terjadi perselisihan antara yang satu dan lainnya. Sehingga mendapatkan
kebenaran tentang hal yang diperselisihkan. Dan petunjuk-petunjuk Allah yang
dibawa oleh para nabi penting sekali bagi keselamatan manusia, agar dapat
menjalin umat yang bersatu, tolong menolong satu sama lain, sama-sam berusaha,
mencari kemaslahatan, menghindari mara bahaya.
Menerima Risalah Apa Adanya
Menerima Risalah Apa Adanya
“Kemudian
Kami iringi di belakang mereka dengan Rasul-rasul Kami dan Kami iringi (pula)
dengan Isa putra Maryam; dan Kami berikan kepadanya Injil dan Kami jadikan
dalam hati orang- orang yang mengikutinya rasa santun dan kasih sayang. dan
mereka mengada-adakan rahbaniyyah. Padahal Kami tidak mewajibkannya kepada
mereka tetapi (mereka sendirilah yang mengada-adakannya) untuk mencari
keridhaan Allah, lalu mereka tidak memeliharanya dengan pemeliharaan yang
semestinya. Maka Kami berikan kepada orang-orang yang beriman di antara mereka
pahalanya dan banyak di antara mereka orang-orang fasik. (QS. Al-Hadid:27)
Pokok Kandungan Ayat
Kami iringkan pada
jejak-jejak mereka kedua Nabi Agung dan utusan-utusan Kami sebelum atau yang
semasa dengan mereka berdua –rasul-rasul kami secara berturut-turut seorang
demi seorang dan kami iringkan pula isa putra maryam; dan kami berika kepadanya
injil dan kami jadikan dalam hati orang-orang yang mengikutinya yakni yang
mengikuti Nabi Isa rasa santun lemah lembut dan rahmat dan mereka mengadakan
rabbaniyyah yakni sikap berlebih-lebihan dalam beribadah dan olah jiwa. Kami
tidak mewajibkan atas mereka dalam bentuk berlebih-lebihan itu tetapi mereka
mengada-adakannya untuk mencari sungguh-sungguh keridhaan besar dari allah yang
maha agung, lalu mereka tidak memeliharanya dengan pemeliharaan yang
semestinya. Maka kami beriakn kepada orang-orang yang beriman yakni kepada Nabi
Muhammad SAW. Diantara mereka pahala mereka yang layak mereka terima dan banyak
di antara mereka yang mengada-ada itu adalah orang-orang fasik, yakni keluar
dari ketaatan menuju kedurhakaan.
Kosakata
Kata (قفينا) qaffaina terambil dari kata (قفى) qaffa yakni mengikuti/mengiringkan. ini mengisyaratkan bahwa kedatangan yang kemudian tidak lama setelah kepergian yang lalu.
Kata (آثار) atsar adalah bentuk jamak dari atsar yakni jejak. Bahwa mereka dijadikan dan mengiringi jejak para pendahulu mengandung makna bahwa jalan yang ditempuh oleh yang terdahulu dan yang datang kemudian adalah jalan yang sama, dan semua adalah Islam.
Kata (رهبانية) rahbaniyyah terambil dari kata (رهب ) rabb yakni takut. Rahbaniyyah adalah perasaan takut yang luar biasa yang menjadikan pengikut-pengikut Nabi Isa as. Melakukan hal-hal yang sangat berat dan tidak sejalan dengan kemudahan beragama. Seperti enggan kawin karena takut dilengahkan dari beribadah, menjauh dari kelezatan dunia yang mubah/yang dibolehkan agama karena takut jangan sampai terjerumus dalam haram, memakai pakaian kasar karena takut merasa angkuh, makan dan minum denagn amat sederhana karena takut kekenyangan yang membawa kepada kelengahan, menyendiri di tempat-tempat terpencil karena takut terpengaruh oleh lingkungan yang bejat.
Pesan
Pelajaran yang dapat diambil dari ayat ini yaitu Janganlah berlebih-lebihan dalam beribadah kepada Allah dan olah jiwa, sehingga melupakan hal-hal kedunian. Begitu juga sebaliknya, jangan sekali-kali kita terperdaya oleh kenikmatan duniawi karena dunia adalah sumber segala dosa.
Posting Komentar