5 Sikap Muslim Menghadapi Berita ISIS

Sekarang ini berita mengenai ISIS (Islamic State Iraq Syria) banyak bermunculan di media televisi. Ditambah beberapa cuplikan video dan gambar-gambar yang membela ISIS dan merendahkan bahwa yang tidak mau bergabung adalah orang lemah, selain itu ada juga video dan gambar-gambar yang menolak keberadaan ISIS, mereka menggunakan kalimat-kalimat menyinggung yang menggambarkan adu domba dan intimidasi.
Lalu sebagai seorang muslim bagaimana kita harus menghadapi semua ini, apakah ikut ribut melawan keberadaan ISIS atau mendukung dan ikut ribut juga membuat video dan gambar-gambar melecehkan "tetangga" sendiri.
Berikut adalah lima sikap umat muslim dalam menghadapi berita-berita tentang ISIS.

1. Tenang, Jangan ikut terprovokasi oleh kedua belah pihak
Pemikiran yang tenang dan hati yang damai adalah kunci dalam menghadapi masalah. Rasulullah meskipun dihina dicaci maki orang gila, penyihir, dsb padahal yang dibawanya itu benar tetap tenang dan tidak membalas hinaan orang-orang kafir. Terutama kita ingat betul bagaimana Rasul disakiti oleh masyarakat Thaif namun Beliau menahan tidak marah, meskipun ada kesempatan tinggal mengatakan "Iya" maka malaikat Jibril akan menghancurkan Thaif. Tapi dengan begitu tenangnya beliau mendoakan mereka dan berkata "sesungguhnya mereka orang-orang yang belum tahu".

2. Tabayun Jangan Taqlid
Hati-hati dengan sikap Taqlid, ini adalah sifat bahaya yang bisa merusak amal kita dan menjerumuskan kedalam neraka sedangkan orang yang Taqlid selalu merasa "Maha Benar" dan Buta. Ketika ada berita A diikuti, ketika datang berita B diikuti pula. Ketika dipengaruhi A ikut, dipengaruhi B ikut pula.
Baik di pihak yang menyetujui atau melawan sebaiknya kita ketahui dulu darimana asal berita mereka, darimana asal ucapan mereka dan siapa orang yang menyampaikan berita tersebut. Alangkah bahayanya jika berita dari orang munafiq yang kita terima dan percayai.

3. Tafakur, membaca keadaan diri 
Ketika melihat pro kontra ISIS jangan sibuk menilai mereka, sedangkan diri sendiri diacuhkan. Bagaimana jika seorang suka menilai orang lain tetapi dia tidak mau menilai diri sendiri. Istighfar dengan sepenuh hati dan baca keadaan diri, apakah tindakan dan ucapan kita ini bisa menimbulkan kerugian dan perpecahan yang tidak disukai Allah? atau justru kita senang menjadi komentatro yang suka memecah belah meskipun dengan teman dan saudara sendiri.

4. Tetap tenang dan tetap beriman
Jika kita mengetahui bahwa ada satu pihak yang benar , maka tetap tenang jangan terpancing oleh isu-isu dan perkataan panas yang membuat kita lupa kepada Allah. Ingatlah, bahwa semangat buta dan semangat membela agama Allah adalah hal yang berbeda.

5. Hati-hati dengan ucapan Kafir
Hati-hati, karena manusia bukanlah Allah. Yang selalu benar, ketika melihat seseorang yang sesuai dengan ayat yang menggambarkan kriteria kafir, maka jangan lempar dan teriakan Kafir, kafir, kafir kemana saja. Karena kita tidak pernah tahu apa isi hati kecilnya mungkin dipenuhi keimanan tapi keadaan memaksa, tidak tahu atau sebagainya. Hanya Allah dan Rasul-Nya yang tahu siapa yang disebut kafir dan siapa yang disebut beriman.

Terima kasih, tulisan ini merupakan tulisan pribadi semata. Insyallah ada masukan atau saran akan diterima dengan senang hati. Wassalam



Post a Comment

أحدث أقدم