Sebagai sesama muslim kita memiliki kewajiban saat menjenguk saudara kita ketika mengalami musibah atau penyakit, tetapi itu semua tidak bisa serta merta dan seenaknya ada beberapa etika dan adab yang harus dijaga. Dan berikut adalah adab menjenguk orang sakit:
- Dianjurkan menjenguk yang sakit meskipun anak-anak, perempuan tua, orang perempuan ke laki-laki bila aman dari fitnah. (lihat HR. Al-Bukhari; 5655, Muslim; 923, 1376, Ahmad; 21269, 23839 dan Malik; 1648, 531 di Al-Muwaththo’).
- Boleh mengunjungi orang musyrik munafiq bila bisa diharapkan keislamannya (HR. Al-Bukhari: 5657,6681, Muslim; 23, Ahmad; 12381, 23162, Abu Daud; 3095, An Nasai; 2035).
- Kunjungilah si sakit meskipun dalam keadaan tidak sadar, mati suri, koma, pingsan, hilang pikiran dll. (Lihat Al-Bukhari; 5651, Muslim; 1616)
- Dekatilah si sakit, duduklah disamping kepalanya dan tanyakan keadaan dan penyakit yang dirasakannya, karena Rasulullah melaksanakan yang demikian.
- Berkunjunglah secukupnya jangan berlama-lama, carilah waktu yang tepat, dan jangan menyusahkan si sakit, hiburlah dan bahagiakanlah dia.
- Do’akan semoga cepat sembuh, mendapat rohmat Allah, selamat dan disehatkan. Bila menjenguk orang sakit, Nabi mengucapkan, “Tidak apa-apa, sehat, insya Allah.” (HR. Al-Bukhari) Dan berdo’a tiga kali.
- Usaplah si sakit dengan tangan kanan, dan do`akan: “Hilangkanlah kesengsaraan wahai Tuhan manusia, sembuhkanlah, Engkau Maha Penyembuh, tiada kesembuhan kecuali kesembuhan dari-Mu, kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit.” (Muttafaq ’alaih).
- Pesankan tentang kesabaran atas taqdir Allah, jangan mengatakan, “Wah, ini sembuhnya lama……”, jangan mengharapkan kematiannya sekalipun penyakitnya sudah sangat gawat dan mintalah dia berdo’a: “Ya Alloh, ampunilah dosaku, berilah rahmat kepadaku dan pertemukan aku dengan kekasihyang Maha Tinggi.” (HR. Al-Bukhari 7/10, Muslim 4/1893)
- Meruqyah dengan surat An-Nas, Al-Falaq, Al-Fatihah (HR. AL-Bukhari; 5748, 2276, Muslim 2201)
- Dibolehkan sedikit menangisi orang sakit maupun mayat karena kasihan, bukan karena meratapi dan menyesali (lihat Al-Bukhari;1304, Muslim; 924)
- Talkinkan kalimat Syahadat bila ajalnya akan tiba, pejamkan kedua matanya dan do’akan. Rasulullah telah bersabda, “Talkinlah orang yang akan meninggal di antara kamu dengan ucapan “La ilaha illallah”. (HR. Muslim) Do’a memejamkan mata mayat yang artinya : Ya Alloh, ampunilah si Fulan (hendaklah menyebut namanya), angkatlah derajatnya bersama orang-orang yang mendapat petunjuk, berilah penggantinya bagi orang-orang yang ditinggalkan sesudahnya. Dan ampunilah kami dan dia, wahai Tuhan, seru sekalian alam. Lebarkan kuburannya dan berilah penerangan di dalamnya.” (HR. Muslim)
Sumber : “Adab Islami”, Al-Qur’anul Karim, Hisnul Muslim, Said bin Ali bin Wahf Al-Qahthani, Kaifa Nurobby Auladana, 130 Masail fitarbiyatil aulad, Tarbiyatul Athfal ala Manhajin Nabawi. hlm 133-135
إرسال تعليق