4 Kiat Menghadapi Penggemar Zina


Zaman sekarang ini, manusia banyak yang melupakan Tuhannya. Mengaku beriman tetapi pelaksanaannya jauh dari layaknya “orang beriman” .
Termasuk orang-orang yang suka berzina, di negara indonesia ini jika kita survey ke tempat-tempat pelacuran maka sesungguhnya yang melaksanakan itu semua rata-rata berstatus muslim. Mereka lebih suka mendapatkan kenikmatan semu dan pelampiasan nafsu daripada memikirkan kehidupan kelak.
Dan apa yang terjadi jika ada kasus penggemar zina itu adalah saudara atau teman kita, maka ada beberapa kiat yang perlu dilakukan, namun pertama-tama kita harus memahami ayat dibawah ini:
Ø¥ِÙ†َّÙ…َا ÙŠُؤْÙ…ِÙ†ُ بِآيَاتِÙ†َا الَّØ°ِينَ Ø¥ِØ°َا Ø°ُÙƒِّرُوا بِÙ‡َا Ø®َرُّوا سُجَّدًا ÙˆَسَبَّØ­ُوا بِØ­َÙ…ْدِ رَبِّÙ‡ِÙ…ْ ÙˆَÙ‡ُÙ…ْ لا ÙŠَسْتَÙƒْبِرُونَ
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat Kami, adalah orang-orang yang apabila diperingatkan dengan ayat-ayat (Kami), mereka menyungkur sujud dan bertasbih serta memuji Tuhannya, sedang mereka tidak menyombongkan diri” (QS As-Sajdah: 15)

Banyak ayat yang berisi mengenai larangan dan perintah Allah salah satunya tentang jangan mendekati zina, namun orang yang keras kepala dan terbuai oleh duniawi ketika diingatkan selalu menjadikan ayat ini sebagai permainan dan senda gurau seperti: kalau mendekati dilarang maka melaksanannya boleh, zaman sekarang mana mungkin tidak bisa mendekati zina, di televisi aja sudah zina mata semua kalau begitu jadi buta saja sana, mana dalilnya yang melarang saya ciuman dan jalan-jalan, yang dilarang itu zina bukan pacaran, dll.
Alangkah baiknya jika menghadapi orang-orang seperti ini, kita lakukan hal-hal berikut:

1. Jangan terbawa emosi ketika agama dijadikan senda gurau

Meskipun orang-orang yang menjadikan ayat-ayat Allah sebagai bahan tertawaan, tapi alangkah baiknya tidak terbawa emosi. Kita harus mengkaji dulu, kenapa orang ini bisa berbuat demikian. Apakah dia termasuk orang yang tidak tahu, orang yang terbawa lingkungan, terbawa paham-paham atau dilakukan dengan sadar.

2. Suguhkan ayat tersebut jika termasuk tidak tahu

Pertama-tama jangan dulu diberikan ayat tentang larang mendekati zina, tetapi bacakan atau berikan dia Al-Qur’an untuk membaca Surat As-sajdah ayat 15, setelah dia memahami baru dibacakan surat Al-Isra ayat 32 tentang larangan mendekati zina. 
Semoga paham bahwa hanya orang-orang beriman lah yang hatinya tergerak ketika diperingatkan oleh ayat Allah swt.

3. Membawa ke lingkungan baru

Mudah sekali untuk mengetahui orang tersebut terbawa lingkungan atau tidak, cobalah lakukan tips ke-2 maka dengan spontan dia akan menjawab dengan alasan seperti berikut: tapi teman-temanku sudah biasa, tapi posisiku susah, tapi zaman sekarang kan, dsb.
Maka ajaklah dia untuk berubah dan menuju lingkungan baru, karena orang yang dalam rangka taubat membutuhkan tempat untuk hijrah. Disinilah letak kasih sayang dan keikhlasan dalam beramal diuji oleh Allah, apakah kita benar-benar ingin menyadarkan teman kita dengan menjadi penyedia fasilitas baginya untuk berhijrah layaknya kaum Anshar kepada Muhajirin. Ataukah hanya ingin menjadi pemberi peringatan saja, semuanya tergantung kekuatan iman masing-masing dengan tangan, lisan atau hati.

4. Jangan dilawan

Tingkat paling bahaya adalah orang yang mengetahui islam, ayat-ayat Allah dan sunah Rasul tetapi dijadikan dalih untuk kepeintingan diri sendiri untuk bermaksiat. 
Alangkah baiknya orang keras kepala seperti ini jangan dilawan, semakin diberikan ayat Allah semakin orang ini merasa pintar dan benar, lebih baik jangan dihadapi atau jika memang sungguh-sungguh menyadarkan kita harus belajar lebih giat lagi bagaimana menghadapi orang-orang yang suka membolak-balikan ayat untuk kepentingan diri. Bisa juga membawa orang yang lebih tahu dan pintar dalam ilmu tafsir untuk menghadapi orang tersebut.
Naudzubillah semoga diri, saudara, keluarga, terhidar menjadi orang seperti ini.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama