4 Amaliah Malu Orang Beriman


Salim bin Abdullah dari ayahnya, mengatakan bahwa Rasulullah saw lewat pada seorang Anshar yang sedang memberi nasihat (dalam riwayat lain: menyalahkan) saudaranya perihal malu. (Ia berkata, "Sesungguhnya engkau selalu merasa malu", seakan-akan ia berkata, "Sesungguhnya malu itu membahayakanmu.") Lalu, Rasulullah saw. bersabda, "Biarkan dia, karena malu itu sebagian dari iman."

Banyak orang yang salah kaprah mengartikan hadis ini, menganggap bahwa rasa malu yang bagian dari iman itu adalah diam dalam semua aspek, mengabaikan kebaikan dan mebiarkan keburukan.
Padahal aplikasi dari hadis tersebut bukanlah demikian, jika kita tafakuri bersama dan dihubungkan dengan keadaan maka berikut ini adalah amal dari malu beriman yang benar, diantaranya:

1. Malu ketika ditanya keburukan dan menggunjing diri sendiri

Ketika berada dalam satu forum atau obrolan, maka manusia sudah seharusnya menjaga kehormatannya. Ketika ditanya perihal keburukan yang ada pada diri maka sudah seharusnya kita tutupi dan jangan dilampiaskan tanpa adanya rambu-rambu dan pemberhentian. 
Tetapi zaman sekarang sebaliknya ketika diliput media massa atau meng-share-nya kepada media sosial maka tidak sungkan untuk menjelaskan keburukan dan kekurangan dirinya padahal itu adalah hal yang sangat pribadi dan hanya boleh diucapkan secara pribadi saat bersama orang yang penting seperti suami, istri, keluarga, sahabat dalam rangka bertafakur dan beramar ma’ruf nahi mungkar.

2. Malu ketika ditanya kelebihan diri

Berbeda dengan poin pertama, malu selanjutnya adalah malu saat ditanya mengenai kelebihan diri. Jangan sampai saat ditanya mengenai kelebihan diri maka dilampiaskan semuanya sehingga sulit berhenti bicara apalagi jika memunculkan rasa sombong dan takabur.

3. Malu kepada Allah ketika berbuat keburukan

Ketika kita hendak melakukan sebuah keburukan, hendaknya ingat kepada Alah. Karena Allah telah memberikan begitu banyak kebaikan tetapi malah dibalas dengan kekufuran dan pengingkaran kepada-Nya.
Apakah kita tidak ingat sampai sekarang Allah masih memberi nafas dan gerak tubuh sedangkan Allah memberikannya secara gratis tanpa dipungut apapun sedangkan kita belum memberikan apapun kepada Allah.

4. Malu kepada manusia ketika berbuat keburukan

Pada saat hendak melakukan keburukan hendaklah ingat pula kepada kedua orang tua. Mereka memberikan kasih sayang dan nafkah tanpa diminta kembali sedangkan kita mengkhianati kepercayaan mereka dengan berbuat hal-hal yang membuat mereka malu. Juga kepada saudara-saudara dan teman-teman, bayangkan jika keburukan diketahui oleh semua, tentunya mereka tidak mau bersahabat lagi

Post a Comment

أحدث أقدم