Hadis Manisnya Iman


Shahih Bukhari
Kitab Iman tentang Orang Yang Merasakan Manisnya Iman

Iman merupakan sebuah perkara yang sangat mulia,  it adalah pondasi utama dalam mencerminkan keislaman seseorang. Karena itu iman harus dimiliki oleh setiap muslim agar dirinya bisa merasakan kenikmatan menyembah Allah, adapun dalam hadis Rasulullah pernah menjelaskan mengenai orang yang merasakan manisnya iman, yaitu:
Dari Anas r.a. bahwa Nabi saw. bersabda, "Tiga hal yang apabila terdapat pada diri seseorang maka ia mendapat manisnya iman yaitu Allah dan Rasul-Nya lebih dicintai olehnya daripada selain keduanya, mencintai seseorang hanya karena Allah, dan ia benci untuk kembali ke dalam kekafiran  sebagaimana bencinya untuk dicampakkan ke dalam neraka." (Shahih Bukhari Kitab Iman).

Penjelasan
Hadis ini menjelaskan mengenai muslim yang merasakan makna dan rasa indahnya iman yaitu:
1. Allah dan Rasul-Nya lebih dicintai dibandingkan perkara lain yang dicintai
Lafadz pada hadis ini seakan-akan memberikan kias bahwa sebagai muslim, hal wajar jika mencintai suatu perkara baik itu harta, keluarga, kedudukan, anak, orangtua, istri, suami, benda, kendaraan, dll.
Tetapi seorang muslim akan memiliki kenikmatan iman sesungguhnya ketika bisa me-manage perasaan dan mengutamakan cinta kepada Allah dan Rasul. Sehingga ketika harus memilih mengorbankan perkara yang dicintai dibandingkan Allah dan Rasul-Nya, maka dia memilih Allah dan Rasul.
2. Mencintai seseorang karena Allah
Allah swt telah menurunkan Al-Qur’an sebagai pedoman dan memilih orang untuk digauli. Misalnya Orang-orang beriman, orang-orang bertaqwa, ulama, istri yang solehah, saudara seperjuangan, dll. Dan itu semua dikarenakan perintah dari Allah semata.
Bukan pengaruh, kagum atau fanatik terhadap sosok pribadi dan kebaikan yang telah dilakukan.
3. Benci kembali kepada kekafiran
Orang yang sebelumnya kafir dan menyembah selain Allah kemudian dia ber-taubat dan masuk islam. Maka dia akan merasakan nikmatnya iman ketika dia menolak dan membenci tawaran atau hal-hal lain yang membuatnya untuk kafir kembali. 
Sebagaimana Allah dan Rasul-Nya telah menggambarkan siksaan Neraka, siksaan yang begitu kejam dan mengerikan sehingga tidak ada satupun orang yang mau masuk kedalamnya.
Seperti itulah rasa kebenciannya kepada kekafiran sebagaimana benci jika masuk neraka, sehingga dia akan selalu menjaga diri dari hal-hal yang merusak iman.

Post a Comment

أحدث أقدم