Adab Dan Tata Cara Berdoa


Sebagai Muslim berdoa adalah senjata penting, karena ia merupakan perkataan yang diucapkan kepada Allah Yang Maha Kuasa dan Maha Berkehendak.
Tetapi perlu diingat berdo’a, ada tata caranya. Beberapa ayat dalam Al-Qur’an pun mengisyaratkannya. Adapun adab dan tata cara berdoa sebagai berikut:
  • penuh Tadharru’ (rendah hati), 
  • Khasyya’ (takut), 
  • Sukuun (penuh ketenangan), 
  • Husnul Adab Ma’al Haq Tabaaraka Wa Ta’aala (penuh kesopanan pada Allah Yang Maha Benar, Maha Pemberi Berkah dan Maha Tinggi).

Tata Cara yang dicontohkan oleh Rasulullah saw.
1. Mengangkat kedua telapak tangan dan mengucapkannya ke wajah – seusai berdo’a
“Janganlah kamu menutup tembok. Siapa yang melihat buku saudaranya tanpa ada izin sebelumnya, maka sesungguhnya ia melihat ke api Neraka. Bila memohon kepada Allah, maka angkatlah kedua telapak tanganmu, jangan dengan cara membaliknya. Dan bila selesai berdo’a maka usapkanlah pada wajahmu.” Ucap Rasulullah saw. yang dituturkan kembali oleh Ibnu Abbas ra. (HR. Abu Daud).

2. Berkonsentrasi diri dengan hati yang yakin, bahwa do’anya akan dikabulkan.
“Berdo’alah kalian kepada Allah. Dan yakinlah bahwa do’amu itu akan dikabulkan-Nya. Ketahuilah, bahwa Allah tidak akan mengabulkan do’a dari hati yang lalai.” Ucap Rasulullah saw.(HR. Tirmidzi).

3. Mengawali do’a dengan hamdalah dan shalawat dan menyelingi serta menyudahi dengan membaca shalawat.
“Do’a itu terhenti di antara langit dan bumi, tidak dapat naik sehingga dibacakan shalawat atasku. Karena itu, janganlah kau jadikan aku sebagai yang tidak berguna. Bacalah shalawat di awal do’amu, ditengah atau diakhirnya.” Ucap Rasulullah saw. yang dituturkan kembali oleh Umar ra.

4. Mengakhiri dengan ucapan Amiin
Abu Musbih Al-Qura’I meriwayatkan dari Abu Buhairah ra. Suatu malam, kami berjalan bersama Rasulullah saw dan melewati seseorang yang sedang berdo’a dengan sungguh-sungguh. Rasulullah saw pun berhenti, mendengar do’a lelaki itu dan bersabda, “Katakan padanya pasti terkabul bila ia menutup do’anya dengan sesuatu.” Dikatakan: Dengan apakah dia mengakhiri do’anya wahai Rasulullah?” “Dengan ucapan Amiin,” jawab beliau.(HR. Abu Daud)

5. Dengan tenang dan suara pelan, tidak keras-keras
Abu Musa ra., pernah meriwayatkan bahwa ia pernah berjalan bersama dengan Rasulullah saw. disuatu tempat ditemukan sekelompok orang membaca takbir dengan suara keras yang berlebihan. Rasulullah saw. pun berhenti, seraya bersabda: “Wahai manusia, sayangilah dirimu. Sesungguhnya bukanlah kamu berdo’a dengan Tuhan yang tuli ataupun ghaib (jauh). Sesungguhnya engkau berdo’a kepada Dzat yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat. Dia dekat denganmu. Bila engkau berdo’a, Dia akan lebih dekat denganmu daripada leher onta kendaraanmu.” (Hadis ini dikeluarkan oleh lima Ashaabus Sunan kecuali Nasa’i).

6. Memakai kalimat yang singkat, tapi dalam (luas) maknanya
“Rasulullah saw itu lebih senang pada do’a dengan kalimat yang luas maknanya, dan meninggalkan selain yang itu.”ucap Aisyah ra.

7. Mengulangi do’a dan membaca istighfar 3x
“Rasulullah saw lebih senang mengulangi setiap do’a dan istighfarnya sebanyak 3x 3x” Kata Ibnu Mas’ud ra

8. Jangan meminta segera terkabul
Abu Hurairah ra meriwayatkan, bahwa Rasulullah saw. pernah bersabda. “Do’a seseorang akan mudah dikabulkan-Nya, apabila ia tidak tergesa-gesa. Misalnya ia berkata. “Aku telah berdo’a, kok tidak dikabulkan-Nya?” (Hadis dikeluarkan oleh Ashaabus Sittah, kecuali Nasa’i).

9. Jangan berdo’a soal keburukan
“Janganlah kamu mendo’akan dirimu, putra-putrimu, para pembantumu, dan harta kekayaanmu, dengan do’a keburukan. Siapa tahu, waktu itu bertepatan dengan saat dikabulkannya setiap do’a. Tentu, kamu akan merugi karenanya,” sabda Rasulullah saw. yang dituturkan kembali oleh Jabir ra. (HR. Abu Daud).

10. Memulai dengan diri sendiri, baru untuk orang lain
“Adalah Nabi saw., jika mendo’akan seseorang maka beliau memulai berdo’a untuk dirinya sendiri.” Kata ‘Ubay bin Ka’ab ra (HR. Tirmidzi)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama