5 Kesalahpahaman Dalam Islam, Dilakukan Oleh Muslim Juga Part I


Islam merupakan agama yang memiliki jumlah terbanyak didunia, namun dengan banyaknya penduduk banyak juga issues yang menyebar bukan hanya bagi umat muslim sendiri tapi bagi seluruh warga dunia. Membuat asumsi yang melenceng dan jauh dari kebenaran aslinya
Surely muslim or not, people must respon this issues dengan bijak dan pintar, jangan sampai termakan oleh kabar yang abstrak dan asumsi belaka.
Ini dia beberapa kesalahpahaman dalam dunia islam yang bahkan dilakukan oleh penganutnya sendiri.

1. Arab adalah sumber rujukan utama islam

Sumber rujukan utama islam adalah dua yaitu Al-Qur’an dan Hadis.  Tetapi orang-orang beranggapan bahwa sumber rujukan utama islam adalah negeri Arab, segala sesuatu dikeluarkan oleh Negara Arab itu adalah islam. Jadi ketika Arab membuat keputusan seperti membuat kebijakan pemerintah, hukum sipil dan merespon negara lain, khalayak umum menganggap itu adalah perbuatan agama Islam. Ketika Arab melakukan sebuah kesalahan maka semua ummat muslim dicap buruk.
Padahal faktanya, ketika Arab Saudi membuat kebijakan tidak mesti semua menggunakan referensi Al-Qur’an and Sunna, tapi ada yang  menggunakan kepentingan negara, kerajaan dan politik tetapi dampaknya selalu islam secara umum yang disalahkan.
Tentunya kesalahpahaman ini dilakukan oleh muslim juga, karena Arab adalah tempat kelahiran Nabi Muhammad, tempat Makkah berada dan tempat Haji. Maka kesalahpahaman terus berlanjut

2. Hijab melanggar hak asasi manusia

Dalam islam terdapat aturan memerintahkan wanita untuk menutup auratnya yaitu seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan yang bersumber dari Al-qur’an. Namun non-islam menganggap hijab adalah sebuah kekang dan penjara bersifat tradisional yang menindas dan membatasi hak para muslimah.
Jawabannya tentu saja tidak, jika berbicara masalah kebebasan dan hak asasi manusia, islam justru memberi kebebasan bagi perempuan yang ingin melaksanakan Al-Qur’an yaitu menggunakan hijab atau tidak, itu semua kembali kepada pribadinya masing-masing. 
Faktanya, jika ditanya para wanita muslim yang mengenakan hijab apakah mereka merasa terpaksa dan dikekang jawabannya 8 dari 10 jawaban mengatakan mereka tidak merasa terpaksa dan tertindas karena mereka melakukannya dengan kesediaan dan kesadaran mengikuti perintah Allah swt. Sedangkan 2 lagi memberikan jawaban menuruti perintah orangtua, mengikuti lingkungan dan teman-temannya.
Justru orang yang memaksa dan menarik hijab dari seorang wanita muslimah agar melepaskannya bisa melanggar hak asasi karena melakukan tindakan pemaksaan dan pelecehan agama.
Hal ini juga menjadi kesalahpahaman bagi muslim yang tidak mengenakan hijab, banyak alasan yang diutarakan misalnya tidak siap menerima hijab, menutupi rambut indah, gerah, panas, membuatnya tidak cantik, kuno, etc.


3. Semua muslim itu sama

Muslim baik atau jahat selama mereka beragama muslim semua sama saja. Hal ini tentu saja subjektif dan tidak benar. 
Padahal Al-Qur’an memberikan pedoman bagi pemeluk islam sendiri terdiri dari 6 kategori; muttaqiin orang yang memeluk islam dan melaksanakan Islam dengan baik, (melakukan perintah dan menjauhi larangan bersumber dari Qur’an Sunna tentunya), mu’min yaitu orang yang memeluk islam namun tidak bisa melaksanakan Islam sepenuhnya, fasik yaitu orang yang memeluk islam namun tidak taat pada Islam, munafiq orang yang memeluk islam namun berkhianat bermaksud merusaknya dan Musyrik yaitu orang yang memeluk islam namun men-Tuhan-kan yang lain.
Tentunya, kebanyakan umat muslim tidak memerhatikan hal ini dan memandang selama seseorang mengakui beragama islam maka sama entah kejahatan atau sifat apapun yang dia miliki.


4. Semua muslimah harus diam dirumah

Ada pernyataan bahwa muslimah harus diam dirumah dan hanya boleh melayani suami dan anak-anak juga dilarang keluar rumah, hal ini membuat islam dipandang agama bersifat pengekangan dan anti-feminisme. 
Padahal,  Al-Qur’an tidak menyebutkan secara gamblang wanita harus diam dirumah, Yang benar adalah mukmin laki-laki dan perempuan yang beriman, berbuat baik, menjaga kehormatan, dll memiliki nilai yang sama di hadapan Allah swt. Bahkan dalam sejarah hadis juga Rasulullah pernah membawa istrinya untuk perang, dan beberapa istri sahabat keluar menunggani kuda atau keledai bahkan putrinya Fatimah bekerja menyediakan persediaan air dan makan.
Pernyataan muslimah harus diam dirumah berasal dari budaya lokal sebelum adanya islam dan bertahan sampai sekarang, bahwa wanita harus pasif dan hanya boleh melayani keluarga, namun karena pelakunya is orang yang beragama islam yang sama-sama salah paham maka seakan-akan islam seperti itu.

5. Madzab adalah sumber utama islam

Madzab adalah sebuah faham yang digunakan untuk melaksanakan ajaran islam, dalam pelaksanaannya madzab ada banyak, yang terkenal diantaranya adalah madzab syafi’i, maliki, hambali and hanafi.
Madzab-madzab ini memiliki beberapa perbedaan dalam menyikapi Hadis dan Fiqh, sehingga menimbulkan perbedaan paham dan pelaksanaan dalam islam, selain itu para penganut madzab rata-rata bersifat fanatik dan menyalahkan mazab yang lain, melupakan hal penting dan hanya memegang pengantar bukan sumber utama.
Padahal sudah disebutkan rujukan utama islam adalah Al-Qur’an dan Hadis, Imam maliki, imam hambali dan lainnya adalah cendikiawan yang berusaha menjelaskan dan menyikapi kedua sumber tersebut.
Bahkan sebuah pernyataan dalam biografi, Imam Ahmad berkata “janganlah engkau mengikuti aku, dan jangan pula mengikuti Maliki, Syafi’i, Auza’i dan Tsauri, tapi ambilah darimana mereka mengambil”  
Para cendikiawan ini tidak pernah dalam sejarah saling berkelahi dan menyalahkan yang lain namun setelah mereka meninggal para pengikutnya yang overprotektif dan fanatik  mulai mendirikan sekte dan madzab.
Sayangnya, beberapa umat muslim sendiri masih terjerat dalam fanatism madzab ini dan lebih mengutamakan perkataan orang-orang yang dikagumi daripada meneliti sumber aslinya.

Post a Comment

أحدث أقدم