Tingkatan Dzikir


1.       Dzikir zhahir
Yaitu pujian kepada Allah Swt. seperti ucapan:
"Maha suci Allah, segala puji dan sanjung kepunyaan-Mu, tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah dan Allah Maha Besar)."
Atau dzikir yang mengandung do'a di dalamnya seperti firman-Nya

“Ya Rabb kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi." (QS. al-A'raf/7: 23), dan:

"Wahai Tuhan Yang Maha Hidup, wahai Tuhan Yang Maha Berdiri dengan sendiri-Nya, aku memohon pertolongan dengan rahmat-Mu."
Atau berdzikir dengan memohon perlindungan Allah seperti ungkapan: Allah berserta saya, Allah melihat saya, Allah menyaksikan saya. Dan semisalnya yang bertujuan membantu kehadiran Allah lebih dapat terasakan, begitu pula untuk kepentingan memelihara hati, menjaga tata krama di hadapan Allah, menghindari kealpaan diri. Juga memohon perlindungan kepada Allah dari setan dan kejahatan manusia. Adapun dzikir-dzikir yang diajarkan oleh Nabi Muhammad Saw menghimpun ketiga unsur tersebut yaitu memuji Allah, berisi do'a dan permohonan, serta menghadirkan-Nya sehingga mencakup perlindungan yang sempurna, kebeningan hati, menghindari kealpaan diri dan berlindung dari godaan setan.

2.       Dzikir hati
Yaitu dzikir yang menggunakan hati, agar terhindar dari sifat lalai dan lupa yang merupakan penghalang antara Rabb dan hati manusia, keharusan hati untuk menghadirkan Allah menjadikannya seolah-olah melihat Allah Swt.

3.       Dzikir hakiki
Yaitu dzikir Allah Swt. terhadap hamba-Nya:
"Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku." (QS. al-Baqarah/2: 152)

"Allah berfirman, "Saya mengikuti keyakinan hamba-Ku terhadap-Ku, dan Aku besertanya apabila ia mengingat-Ku. Apabila ia mengingat-Ku dalam dirinya, Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku, jika hamba-Ku mengingat-Ku di sekumpulan orang, maka Aku akan mengingatnya di sekumpulan makhluk yang lebih baik dari itu, jika ia mendekatkan diri kepada-ku sejengkal, maka Aku akan mendekat kepadanya sehasta, jika ia mendekatkan diri kepada-Ku sehasta, Aku mendekat kepadanya sedepa, apabila dia mendekatkan diri kepada-ku dengan berjalan, aku akan mendekati kepadanya dengan berjalan cepat (berlari)." (HR. al-Bukhari dan Muslim).

Sumber: “Pengertian Dan Macam-Macam Do'a” Syaikh Dr. Sa'id bin Ali bin Wahf al-Qahthani , Disalin dari AGAR DOA DIKABULKAN Berdasarkan al-Qur'an & As-Sunnah, hal 3-12, Darul Haq-Jakarta.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama