Pertama: Do'a ibadah, yaitu memohon pahala dengan beramal shalih. Seperti mengucap dua kalimat syahadat dan melakukan konsekuensi pengertian syahadatain tersebut, shalat, puasa, zakat, haji, menyembelih sembelihan karena Allah dan bernadzar. Di antara ibadah yang disebut ini ada yang tergolong do'a dengan perkataan dan perbuatan seperti shalat. Barangsiapa telah melaksanakan ibadah ini dan ibadah lainnya, maka berarti ia telah berdo'a kepada Allah dan memohon ampunan-Nya dengan perbuatannya itu. Kesimpulannya bahwa ia beribadah kepada Allah, mengharap pahala dan takut akan adzab-Nya. Dan jenis do'a seperti ini tidak boleh untuk selain Allah. Maka barangsiapa yang melakukan sebagian dari ibadah ini untuk selain Allah, sungguh ia telah menjadi kafir, yaitu telah keluar dari agama Allah dan termasuk golongan yang disebut Allah dalam firman-Nya,
"Dan Rabbmu berfirman, "Berdo'alah kepada-Ku, niscaya akan Ku-perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina." (QS. Ghafir [al-Mu’min]/40: 60)
dan firman Allah Swt,
"Katakanlah, "Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan mati-ku hanyalah untuk Allah, Rabb semesta alam, tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan akuadalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)." (QS. al-An'am/6: 162-163).
Kedua: do'a masalah, yaitu do'a untuk memohon sesuatu yang bermanfaat. Do'a yang memberi manfaat bagi pemohon atau terhindar dari bahaya atau meminta beberapa keperluan. Dan do'a masalah (permohonan) ini, rinciannya sebagai berikut:
1. Apabila permohonan ini terjadi dari seorang hamba kepada hamba yang lain, yang masih hidup, mampu, dan ada di hadapannya maka tidak termasuk kemusyrikan. Seperti, "Berilah saya air minum, atau Ya Fulan berilah saya makanan atau yang seumpama itu, maka tidak menjadi masalah. Oleh sebab itu, Rasulullah Saw. Bersabda:
"Barangsiapa meminta (kepada kalian) dengan (menyebut) Allah, maka berikanlah, dan barangsiapa memohon perlindungan (kepada kalian) dengan (menyebut) Allah, maka berikanlah perlindungan, dan barangsiapa mengundang kamu (untuk menghadiri walimah dan lain-lain) maka penuhilah dan barangsiapa berbuat baik kepadamu, maka hendaklah kamu balas, seandainya tidak ada sesuatu yang kamu miliki untuk membalasnya, maka do'akanlah ia sehingga kamu mengira bahwa kamu telah membalas kebaikannya." (HR. Abu Daud, no. 1672: An-Nasa'i, 5/82; Musnad Ahmad, 2/68 & 99. Lihat Ta'liq Mufid 'ala kitab At-Tauhid Syaikh bin Baaz, hal 91 & 245).
Berdo'a kepada makhluk dan meminta darinya sesuatu yang tidak dapat dilakukan oleh selain Allah Swt, maka hal ini menjadikan orang tersebut musyrik dan kafir. Baik yang diminta itu masih hidup ataupun sudah mati, berada di hadapannya ataupun tidak, seperti perkataan, "Wahai kiyai Fulan, sembuhkan penyakit saya, kembalikan barang saya yang hilang, panjangkan umur saya, beri saya anak, dan lain-lain." Semua ini merupakan kekafiran yang besar yang mengeluarkan pelakunya dari agama Islam.
Firman Allah Swt :
"Jika Allah menimpakan suatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang menghilangkannya selain Dia sendiri. Dan jika Dia mendatangkan kebaikan kepadamu, maka Dia Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu." (QS. al-An'am/6: 17).
"Dan janganlah kamu menyembah apa-apa yang tidak memberi manfa'at dan tidak (pula) memberi mudharat kepadamu selain Allah; sebab jika kamu berbuat (yang demikian itu) maka sesungguhnya kamu kalau begitu termasuk orang-orang yang zhalim." Jika Allah menimpakan suatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak kurnia-Nya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Yunus/10: 106-107).
"Sesungguhnya berhala-berhala yang kamu seru selain Allah itu adalah makhluk (yang lemah) yang serupa juga dengan kamu. Maka serulah berhala-berhala itu lalu biarkanlah mereka memperkenankan permintaanmu, jika kamu memang orang-orang yang benar.” (QS. al-A'raf/7: 194).
"Dan berhala-berhala yang kamu seru selain Allah tidaklah sanggup menolongmu, bahkan tidak dapat menolong dirinya sendiri." (QS. al-A'raf/7: 197).
Sumber: “Pengertian Dan Macam-Macam Do'a” Syaikh Dr. Sa'id bin Ali bin Wahf al-Qahthani , Disalin dari AGAR DOA DIKABULKAN Berdasarkan al-Qur'an & As-Sunnah, hal 3-12, Darul Haq-Jakarta.
"Dan Rabbmu berfirman, "Berdo'alah kepada-Ku, niscaya akan Ku-perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina." (QS. Ghafir [al-Mu’min]/40: 60)
dan firman Allah Swt,
"Katakanlah, "Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan mati-ku hanyalah untuk Allah, Rabb semesta alam, tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan akuadalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)." (QS. al-An'am/6: 162-163).
Kedua: do'a masalah, yaitu do'a untuk memohon sesuatu yang bermanfaat. Do'a yang memberi manfaat bagi pemohon atau terhindar dari bahaya atau meminta beberapa keperluan. Dan do'a masalah (permohonan) ini, rinciannya sebagai berikut:
1. Apabila permohonan ini terjadi dari seorang hamba kepada hamba yang lain, yang masih hidup, mampu, dan ada di hadapannya maka tidak termasuk kemusyrikan. Seperti, "Berilah saya air minum, atau Ya Fulan berilah saya makanan atau yang seumpama itu, maka tidak menjadi masalah. Oleh sebab itu, Rasulullah Saw. Bersabda:
"Barangsiapa meminta (kepada kalian) dengan (menyebut) Allah, maka berikanlah, dan barangsiapa memohon perlindungan (kepada kalian) dengan (menyebut) Allah, maka berikanlah perlindungan, dan barangsiapa mengundang kamu (untuk menghadiri walimah dan lain-lain) maka penuhilah dan barangsiapa berbuat baik kepadamu, maka hendaklah kamu balas, seandainya tidak ada sesuatu yang kamu miliki untuk membalasnya, maka do'akanlah ia sehingga kamu mengira bahwa kamu telah membalas kebaikannya." (HR. Abu Daud, no. 1672: An-Nasa'i, 5/82; Musnad Ahmad, 2/68 & 99. Lihat Ta'liq Mufid 'ala kitab At-Tauhid Syaikh bin Baaz, hal 91 & 245).
Berdo'a kepada makhluk dan meminta darinya sesuatu yang tidak dapat dilakukan oleh selain Allah Swt, maka hal ini menjadikan orang tersebut musyrik dan kafir. Baik yang diminta itu masih hidup ataupun sudah mati, berada di hadapannya ataupun tidak, seperti perkataan, "Wahai kiyai Fulan, sembuhkan penyakit saya, kembalikan barang saya yang hilang, panjangkan umur saya, beri saya anak, dan lain-lain." Semua ini merupakan kekafiran yang besar yang mengeluarkan pelakunya dari agama Islam.
Firman Allah Swt :
"Jika Allah menimpakan suatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang menghilangkannya selain Dia sendiri. Dan jika Dia mendatangkan kebaikan kepadamu, maka Dia Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu." (QS. al-An'am/6: 17).
"Dan janganlah kamu menyembah apa-apa yang tidak memberi manfa'at dan tidak (pula) memberi mudharat kepadamu selain Allah; sebab jika kamu berbuat (yang demikian itu) maka sesungguhnya kamu kalau begitu termasuk orang-orang yang zhalim." Jika Allah menimpakan suatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak kurnia-Nya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Yunus/10: 106-107).
"Sesungguhnya berhala-berhala yang kamu seru selain Allah itu adalah makhluk (yang lemah) yang serupa juga dengan kamu. Maka serulah berhala-berhala itu lalu biarkanlah mereka memperkenankan permintaanmu, jika kamu memang orang-orang yang benar.” (QS. al-A'raf/7: 194).
"Dan berhala-berhala yang kamu seru selain Allah tidaklah sanggup menolongmu, bahkan tidak dapat menolong dirinya sendiri." (QS. al-A'raf/7: 197).
Sumber: “Pengertian Dan Macam-Macam Do'a” Syaikh Dr. Sa'id bin Ali bin Wahf al-Qahthani , Disalin dari AGAR DOA DIKABULKAN Berdasarkan al-Qur'an & As-Sunnah, hal 3-12, Darul Haq-Jakarta.
Posting Komentar