5 Perkara Yang Penutup Pintu Hidayah


Syaqiq al balkhi seorang ulama termasyhur yang berasal dari khurasan (wafat tahun 194 hijiriyah) berkata : "pintu hidayah itu ditutup bagi seseorang karena enam perkara: menyibukkan diri dengan nikmat Allah namun enggan mensyukurrinya, suka menjari ilmu namun enggan mengamalkannya, cepat menyambut dosa dan menangguhkan taobat, terpedaya karena bergaul dengan orang-orang shalih namun tidak mau mengikutinya, keduniaan berpaling darinya namun ia mengejarnya, akhirat mendatanginya namun ia berpaling darinya".

1.    Menyibukkan Diri dengan Nikmat Allah Tanpa Mau Mensyukurinya
Sesungguhnya Allah maha pemurah. Nikmat yang  Allah karuniakan pada kita sangatlah banyak,tak terhitung jumlahnya. Baik nikmat yang bersifat jasmani maupun rohani. Dengan tubuh yang sempurna dan kesehatan badan kita bebas beraktivitas untuk memperoleh apa yang kita inginkan. Demikian pula dengan akal yang sehat dan perasaan yang normal kita dapat merasakan kehidupan secara
wajar yang tidak diperoleh makhluk hidup lainya. Yang terpenting dengan nikmat
itu kita dapat menggapai hidayah. Nikmat-nikmat diberikan Allah kepada manusia agar manusia bersyukur atasnya sehingga menjadi sarana dalam beribadah.  Allah  berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah. Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (ni'mat)-Ku.

2.    Suka Mencari Ilmu Tapi Enggan Mengamalkannya
Peradaban manisia bertambah maju seiring dengan kemajuan iilmu pengetahuamn
dan teknologi. Manusia berlomba-lomba untuk menguasai segala ilmu pengetahuan itu, baik ilmu pengetahuan umum maupun ilmu-ilmu syar'i. Tujuan yang paling utama dari menuntut ilmu yaitu untuk mendapatkan petunjuk menjadi terabaikan.

3.Cepat Menyambut Dosa dan Menangguhkan Taubat
Apabila mereka diseru untuk bertaubat mereka selalu mengatakan nanti saja. Mereka menunda-ninda taubat padahal mereka tidak mengetahui kapan itu datang mereka beranggapan bahwa taubat hanyalah pantas dilakukan oleh orang-orng yang sudah tua karena mereka sudah dekat umurnya, padahal taubat akan diterima sebelum ajal menjelang. Taubat akan diterima sebelum matahari terbit dari sebelah barat. QS.Asshaf :2-3. Rasulullah bersabda:
مَنْ تاَبَ قَبْلَ اَنْ تَطْلُعَ الشّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا تَابَ الُ عَلَيْهِ(رواه مسلم)
"Barang siapa yang bertaubat sebelum matahari terbit dari sebelah barat, Allah
Mengampuninya.”
Seseorang yang mengikuti hawa nafsunya sama artinya dengan menuhankan nafsu itu. Ia diperbudak oleh hawa nafsunya sehingga Allah  menyesatkannya, dan menutup hidayah atasnya, naudubillahi min dzalik. Hal ini sebagaimana yang
Allah  berfirman:
Pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah
(membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?
Al hafidz ibnu katsir menafsirkan ayat diatas bahwasanya mereka itulah orang yang selalu mengikuti apa yang diperintahkan nafsunya, jika itu menurut mereka
baik (sukai)mereka mengerjkannya namun bila itu bertentangan dengan akalnya ia
menhindarinya. Ini sebagai dalil bagi yang menujukkan kesesatan mu,tazilah yang
mengedepankan akalnya dalam menentukan baik dan buruk. Terpedaya karena bergaul dengan orang-orang shalih namun enggan mengikutinya inilah orang-orang yang tertipu. Mengapa demikian ?  karena mereka berteman dengan orang-orang yang shalih tetapi ia jauh dari prilaku-prilaku yang mereka kerjakan. Ia hanya bisa membanggakan amalan-amalan mereka, padahal amal  tidak didapat seseorang kecuali atas usahanya sendiri dan usahanya itulah yang
kelak akan di pertanggung jawabkan dihadapan Allah.

4.Dunia Berpaling dari Mereka Namun Mereka Mengejarnya
Dunia memang hiasan yang banyak menjemuskan manusia pada kesesatan. Kehidupan dunia dan segala perhiasan yang ada didalamnya selalu dipergunakan oleh setan untuk memalingkan manusia dari jalan yang benar. Sehingga mereka lebih mencintai syahwatnya dari wanita maupun harta benda akan tetapi Allah
memiliki yang lebih baik dari pada itu. Allah berfirman:
Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang
diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas,
perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik.” (QS Ali Imran :14).

5.Akhirat Datang Kepadanya Namun Mereka Berpaling Baginya
Kehidupan dunia ini adalah sementara, masih ada kehidupan akhirat yangf lebih kekal. Hidup ini pada hakikatnya adalah sedang mengantri menunggu maut, atau ibarat mampir sejenak guna menyiapakan bekal untuk meneruskan perjalanan yang masih panjang yaitu kehidupan akhirat. Walaupun kenyataanya begitu akan tetapi, kebanyakan manusia, terlebih orang-orang yang tidak beriman menyangka bahwa hidup hanyak sekali saja. 

Sumber : “6 Penutup Pintu Hidayah”, IlmuIslam.net., hlm 2-9

Post a Comment

أحدث أقدم