NAMA DAN SIFAT BELIAU
Beliau adalah Abu Abdirrahman Abdullah bin Mas'ud al-Hudzali al-Makki al-Badri. Beliau sering juga dipanggil dengan sebutan Ibnu Ummi Abd. Abdullah bin Mas'ud adalah seorang sahabat terkemuka, imam dan ahli ilmu di kalangan para sahabat, penegak bendera sunnah dan penghancur pilar-pilar bid'ah yang menyesatkan. Beliau adalah lautan ilmu, butir-butir kalimat yang beliau ucapkan seperti ungkapan dari lisan kenabian. Beliau adalah seorang yang berbadan kurus dan lembut namun tegas dan cerdas.
KEUTAMAAN BELIAU
Pertama: Beliau termasuk assabiqunal awwalun (sahabat pertama yang masuk Islam). Beliau sendiri pernah menuturkan, "Sungguh dahulu aku melihat bahwa aku adalah orang keenam yang tidak ada seorang pun yang muslim selain baru kami."
Kedua: Kedekatannya bersama Rasulullah. Ibnu Mas'ud mengatakan, "Rasulullah pernah meminta
kepadaku, 'Bacakanlah untukku beberapa ayat al-Qur'an.' Lalu aku katakan, 'Wahai Rasulullah, apakah saya pantas membacakan untukmu, padahal al-Qur'an itu turun kepadamu.' Rasulullah menjawab, 'Ya, tetapi aku ingin mendengarkannya dari selainku.' Lalu aku membaca surat an-Nisa', hingga tatkala sampai pada ayat:
Maka bagaimanakah (halnya orang kafir nanti), apabila Kami mendatangkan seseorang saksi (Rasul) dari tiap-tiap umat dan Kami mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu. (QS an-Nisa' [4]: 41)
Tiba-tiba Rasulullah mengatakan, 'Cukup', lalu aku melihat kedua mata beliau mencucurkan air mata."
Ketiga: Persaksian Rasulullah atas beliau. Dari Dzur bin Hubais dari Ibnu Mas'ud, suatu ketika ia (Ibnu Mas'ud) sedang memetik kayu siwak dari kayu arak lalu kedua betis beliau tersingkap oleh angin, maka orang-orang menertawakan karena kedua betis beliau terlihat kurus/kecil, lalu Rasulullah bertanya, "Apa yang menyebabkan kalian tertawa?" Mereka menjawab, "Wahai Nabiyyullah, karena kedua betisnya yang kurus itu tersingkap." Lalu beliau
mengucapkan, "Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh kedua betis itu kelak dalam timbangan akan lebih berat dari pada Gunung Uhud."
Keempat: Karena sebab beliau Allah turunkan al-Qur'an yang akan selalu dibaca hingga hari Kiamat. Sa'ad bin Abi Waqqash berkata, "Suatu ketika, kami sedang bersama Nabi dan kami berjumlah enam orang, lalu orang-orang musyrik berkata kepada Nabi'Usirlah orang-orang ini, mereka adalah orang-orang yang rendah yang tidak memiliki nyali melawan kami.' Tatkala itu aku (Sa'ad) tengah bersama Ibnu Mas'ud, seorang laki-laki dari Hudzail, Bilal, dan dua orang lain yang aku tidak tahu namanya. Perkataan (orang musyrik) tersebut menusuk perasaan Nabi hingga turunlah ayat:
"Dan janganlah kamu mengusir orang-orang yang menyeru Rabb-nya di pagi dan petang hari, sedang mereka mengharap wajah-Nya". (QS al-An'am [6]: 52).
Kelima: Keluasan ilmu beliau yang beliau pelajari dari Rasulullah. Ibnu Mas'ud, berkata, "Demi Allah yang tidak ada sembahan yang haq selain Dia, tidaklah turun suatu surat di dalam Kitabullah kecuali aku mengetahui di manakah surat itu turun, dan tidaklah turun suatu ayat dalam Kitabullah, melainkan aku mengetahui kepada siapa ayat itu diturunkan. Seandainya ada seseorang yang lebih mengetahui tentang Kitabullah selain diriku, dan tempat tinggalnya masih dapat dijangkau oleh unta, niscaya aku akan datang kepadanya."
Dari Masyruq, dia mengatakan bahwa suatu ketika Abdullah bin Mas'ud, disebut-sebut di sisi Abdullah bin Amru lalu beliau berkata, "Dia adalah orang yang aku sangat mencintainya setelah aku mendengar dari Rasulullah bahwa beliau bersabda, 'Belajarlah kalian tentang al-Qur'an kepada empat orang, yaitu Abdullah bin Mas'ud (beliau disebut pertama kali), kepada Salim maula Abu Hudzaifah, Ubay bin Ka'ab, dan Mu'adz bin jabal."
Sumber
Disalin dari Majalah Al-Furqon No.136 Ed 11 Th. Ke-12 H
إرسال تعليق